Dustin Maskovitz, Setelah Jadi Miliarder Bagi-bagi Uangnya
Sumber: asana.com

Profile / 6 August 2015

Kalangan Sendiri

Dustin Maskovitz, Setelah Jadi Miliarder Bagi-bagi Uangnya

Puji Astuti Official Writer
6032

Namanya adalah Dustin Maskovitz, dan baru berusia 31 tahun. Walau demikian di tahun 2014 lalu namanya masuk dalam daftar Forbes 400, dimana dirinya menjadi orang termuda terkaya diurutan ke dua di Amerika setelah pendiri Snapchat, Evan Spiegel. Walau tidak terlalu terkenal seperti Mark Zuckerberg, namun Maskovitz adalah rekan pendiri Facebook juga loh. 
Kini Dustin bekerja sebagai CEO pengembang aplikasi Asana, dia adalah rekan pendiri organisasi ini juga atau co-founder. Total harta kekayaannya diperkirakan kini diperkirakan sekitar 9,9 miliar dolar Amerika. Lalu bagaimana rasanya menjadi orang muda yang kaya raya menurut Dustin? Inilah responnya ketika ditanya tentang hal tersebut seperti dikutip oleh Businessinsider.co.id :

"Saya sangat menyukai kutipan dari Louis C.K dibawah ini dan secara umum melihat dunia melalui sudut pandang ini : 
"Saya tidak pernah melihat uang sebagai 'uang saya'." Saya selalu melihatnya sebagai 'Uang'. Itu adalah sumber daya. Jika itu (uang-red) berada disekitar saya maka saya perlu menyalurkannya kembali ke dalam sistem."
Dengan kata lain, Cari (istrinya) dan saya adalah pengelola aset ini. aset itu terkumpul di sekitar kami sekarang, tetapi hal itu milik dunia. Kami belum sempurna menerapkan sikap ini, tapi kami berusaha keras melakukannya."

Filosofi itu bukan hanya sekedar perkataan bagi Dustin dan istrinya, hal itu dibuktikan bahwa ia menjadi salah satu filantropis yang menyumbangkan hartanya kepada banyak kegiatan amal. Yang terbaru pada Kamis (6/8/2015) lalu, Forbes merilis berita bahwa pasangan suami isteri ini berencana mendonasikan uang tunai sebesar 25 juta dolar kepada yayasan non-profit bernama GiveDirectly, sebuah yayasan yang menyalurkan uang tunai langsung kepada orang-orang yang membutuhkan di negara Kenya dan Uganda. 
Selain GiveDirect, Dustin juga menyalurkan bantuan melalui berbagai yayasan non-profit salah satunya yang ia dirikan sendiri yaitu Good Ventures yang juga bekerjasama dengan yayasan Bill dan Melinda Gates (Pendiri Microsoft). 
"Kami berniat agar tidak memiliki terlalu banyak saat kami meninggal nanti," demikian ungkap Dustin. 
Walau tujuan Dustin dan istrinya mulia, namun ada saja orang yang tidak setuju dengan apa yang ia lakukan dengan kekayaannya. Mereka menyarankan agar Dustin jangan membagikan kekayaannya begitu saja, namun menanamnya kembali pada suatu usaha. Dustin tidak memandang hal itu salah, itu sebabnya hingga saat ini ia masih bekerja dan mengembangan perusahaannya sendiri. Namun ia menjelaskan seperti ini: 
Saya juga memiliki beberapa dekade untuk menanamkan modal saya sebelum sampai pada aspek "menghabiskan" dimulai, bahkan mengejar sedikit peluang berarti di bidang bisnis. Kami bahkan sudah membuat satu investasi yang sangat penting dari sisi yayasan untuk dunia kita.
Tapi saya tidak melihat alasan kuat untuk mencoba untuk membuat sebuah sistem yang terus-menerus menginvestasikan modal ini setelah aku mati, jadi saya ingin menyingkirkannya sebelum itu terjadi (seperti Warren Buffett). Selanjutnya, bahkan uang yang kami sumbangkan pasti akan kembali diinvestasikan dalam ekonomi entah bagaimana; ini tidak "dikonsumsi". Jadi, aku hanya memberikan kesempatan pada orang lain untuk menjadi pengelola modal dalam jangka panjang, agar mereka bisa menyumbangkannya kembali atau berinvestasi menurut apa yang mereka anggap baik.

Uang hanyalah alat yang Tuhan percayakan bagi manusia untuk menjadikan diri kita dan juga masyarakat disekeliling kita menjadi lebih baik. Jadi, mari belajar seperti Dustin, tidak fokus kepada uang sebagai tujuan namun hanya sebagai alat dan sumber daya untuk mengejar panggilan hidup kita. 

Sumber : Businessinsider.co.id
Halaman :
1

Ikuti Kami